IMKA Berita - Teknologi | Game | Zodiak | Internet | Sharing | Network | Unik | Berita | Komputer | Blogging | Daftar Harga | Review | Aplikasi | Kata Mutiara | Blogger | Software | Tutorial | Seo | Health | Headline | News
Advertise 728x90
Tampilkan postingan dengan label hidup. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hidup. Tampilkan semua postingan

Change Your Breath From Bad to Good

Change Your Breath From Bad to Good - We've all found ourselves chatting with someone whose breath could easily wilt a flower. With more than 90 million people suffering from chronic bad breath (also called halitosis), that's a lot of wilted flowers. If you (or someone you regularly smooch) has an attack of bad breath that even Altoids won't fix, try these eight simple tips to fix the problem.

1. Don't let your tongue become a dirty carpet
Bad breath often strikes when people aren't properly taking care of their oral health. The odor is usually caused by decaying food particles and bacteria in your mouth. That's why brushing and flossing your teeth is so important, but don't forget to gently brush your tongue to get rid of even more bacteria.

Mouthwash isn't a bad idea, but it's only a temporary fix. Granted, a little mouthwash comes in handy before a romantic dinner for two, but it masks the odor instead of tackling the source of your problem.

2. Consume Go Fress Oral Care Strips.
Believe it or not, saliva is your best weapon against bad breath. That's why dry mouth, often caused by certain medications or medical conditions, leads to odor problems. By washing away food particles and bacteria, saliva helps to eliminate odor, too.

If you're wondering why your breath stinks in the morning, it's largely because saliva production slows while you sleep, allowing particles and odor to linger longer. That's where sugarless Go Fress comes in handy, simply place Go Fress Strip on your tongue and let it dissolve. Thus, it will stimulate your saliva reproduction in your mouth plus it will straight away freshen your breath and confidence. For an added burst sensation, use a second strip immediately after the first one dissolves.

3. Drink more water.
The older you get the more likely you are to get dehydrated. You might not even notice you're thirsty, he says, so make drinking water a habit, because water will help keep the bacteria in your mouth to a minimum. Drinking water has a lot of health benefits, and preventing bad breath is one of them.

4. Rule out rare causes for bad breath.
While most bad breath can be banished with simple hygienic steps, there are times when dental or medical conditions might be the culprit. Make an appointment with your dentist if an unsavory odor takes residence in your mouth.

Because on rare occasions bad breath can signal a larger problem, including infection, and even kidney or liver failure, you should also visit a doctor if your dentist doesn't find a cause for your bad breath problem.

5. Have a slice of bread.
If you're on one of the many popular low-carb diets, remember that bad breath or "ketone breath" is a potential side effect when you always have that burger sans bun. You can try different methods of masking the odor, such as gum or tart candies, but adding a few carbs to your daily diet might also do the trick.

6. Get a water pick.
You can't really clean your entire mouth with a toothbrush. "Using an irrigator or water pick cleans everything out around and under your gums and between your teeth," says Wolner. "If food lingers between your teeth where a toothbrush doesn't reach, it's fermenting." Next time you floss, take a whiff of your floss after you're done, and you'll have a good idea about what fermented or rotten food particles smell like.

7. Don't let bad breath go to your head.
If you think you have bad breath, get a second opinion. Ask your close friends and relatives for honest opinion. A large proportion of people who think they're social pariahs with terrible breath don't have bad breath at all.

Grapes, Not Just an average Fruit

Grapes, Not Just an average Fruit - Not Just Your Average Snack Reach for the health benefit of grapes when hunger strikes. Grapes are just about the best snack you can have. Not only are they easy to use but they are packed full of nutrients. And we are talking proper nutrients.

For starters the nutrients found in grapes have shown promise as preventative measures for a number of chronic diseases, including cardiovascular disease, cancer, and age-associated diseases like Alzheimer's.

Scientists have measured the health benefit of grapes and found that they contain the vitamins A, B and C, as well as thirteen minerals essential to human life. You will also find vitamin B6 and folate in these wonderful fruits of the vine. And of course grapes contain flavonoids Thats why they get their vibrant colours.

What are flavonoids? Well simply put, flavonoids are very powerful antioxidants.. Antioxidants (as you should all know by now) work to prevent and counteract the damage caused by free radicals. When it comes to antioxidants, flavonoids are top of the proverbial tree.

Biodata dan Profil Lengkap Pattimura "Pahlawan Indonesia"

Biodata dan Profil Lengkap Pattimura "Pahlawan Indonesia" - Kapitan Pattimura memiliki nama asli Thomas Matulessy (lahir di Hualoy, Hualoy, Seram Selatan, Maluku, 8 Juni 1783 – meninggal di Ambon, Maluku, 16 Desember 1817 pada umur 34 tahun).Ia adalah putra Frans Matulesi dengan Fransina Silahoi. Adapun dalam buku biografi Pattimura versi pemerintah yang pertama kali terbit, M Sapija menulis, "Bahwa pahlawan Pattimura tergolong turunan bangsawan dan berasal dari Nusa Ina (Seram).

Ayah beliau yang bernama Antoni Mattulessy adalah anak dari Kasimiliali Pattimura Mattulessy. Yang terakhir ini adalah putra raja Sahulau. Sahulau merupakan nama orang di negeri yang terletak dalam sebuah teluk di Seram Selatan".

Dari sejarah tentang Pattimura yang ditulis M Sapija, gelar kapitan adalah pemberian Belanda. Padahal tidak. Menurut Sejarawan Mansyur Suryanegara, leluhur bangsa ini, dari sudut sejarah dan antropologi, adalah homo religiosa (makhluk agamis). Keyakinan mereka terhadap sesuatu kekuatan di luar jangkauan akal pikiran mereka, menimbulkan tafsiran yang sulit dicerna rasio modern. Oleh sebab itu, tingkah laku sosialnya dikendalikan kekuatan-kekuatan alam yang mereka takuti.

Jiwa mereka bersatu dengan kekuatan-kekuatan alam, kesaktian-kesaktian khusus yang dimiliki seseorang. Kesaktian itu kemudian diterima sebagai sesuatu peristiwa yang mulia dan suci. Bila ia melekat pada seseorang, maka orang itu adalah lambang dari kekuatan mereka. Dia adalah pemimpin yang dianggap memiliki kharisma. Sifat-sifat itu melekat dan berproses turun-temurun. Walaupun kemudian mereka sudah memeluk agama, namun secara genealogis/silsilah/keturunan adalah turunan pemimpin atau kapitan. Dari sinilah sebenarnya sebutan "kapitan" yang melekat pada diri Pattimura itu bermula.

Sebelum melakukan perlawanan terhadap VOC ia pernah berkarier dalam militer sebagai mantan sersan Militer Inggris. Kata "Maluku" berasal dari bahasa Arab Al Mulk atau Al Malik yang berarti Tanah Raja-Raja. mengingat pada masa itu banyaknya kerajaan

Pada tahun 1816 pihak Inggris menyerahkan kekuasaannya kepada pihak Belanda dan kemudian Belanda menetrapkan kebijakan politik monopoli, pajak atas tanah (landrente), pemindahan penduduk serta pelayaran Hongi (Hongi Tochten), serta mengabaikan Traktat London I antara lain dalam pasal 11 memuat ketentuan bahwa Residen Inggris di Ambon harus merundingkan dahulu pemindahan koprs Ambon dengan Gubenur dan dalam perjanjian tersebut juga dicantumkan dengan jelas bahwa jika pemerintahan Inggris berakhir di Maluku maka para serdadu-serdadu Ambon harus dibebaskan dalam artian berhak untuk memilih untuk memasuki dinas militer pemerintah baru atau keluar dari dinas militer, akan tetapi dalam pratiknya pemindahn dinas militer ini dipaksakan Kedatangan kembali kolonial Belanda pada tahun 1817 mendapat tantangan keras dari rakyat.

Hal ini disebabkan karena kondisi politik, ekonomi, dan hubungan kemasyarakatan yang buruk selama dua abad. Rakyat Maluku akhirnya bangkit mengangkat senjata di bawah pimpinan Kapitan Pattimura Maka pada waktu pecah perang melawan penjajah Belanda tahun 1817, Raja-raja Patih, Para Kapitan, Tua-tua Adat dan rakyat mengangkatnya sebagai pemimpin dan panglima perang karena berpengalaman dan memiliki sifat-sfat kesatria (kabaressi). Sebagai panglima perang, Kapitan Pattimura mengatur strategi perang bersama pembantunya.

Sebagai pemimpin dia berhasil mengkoordinir Raja-raja Patih dalam melaksanakan kegiatan pemerintahan, memimpin rakyat, mengatur pendidikan, menyediakan pangan dan membangun benteng-benteng pertahanan. Kewibawaannya dalam kepemimpinan diakui luas oleh para Raja Patih maupun rakyat biasa. Dalam perjuangan menentang Belanda ia juga menggalang persatuan dengan kerajaan Ternate dan Tidore, raja-raja di Bali, Sulawesi dan Jawa. Perang Pattimura yang berskala nasional itu dihadapi Belanda dengan kekuatan militer yang besar dan kuat dengan mengirimkan sendiri Laksamana Buykes, salah seorang Komisaris Jenderal untuk menghadapi Patimura.

Pertempuran-pertempuran yang hebat melawan angkatan perang Belanda di darat dan di laut dikoordinir Kapitan Pattimura yang dibantu oleh para penglimanya antara lain Melchior Kesaulya, Anthoni Rebhok, Philip Latumahina dan Ulupaha. Pertempuran yang menghancurkan pasukan Belanda tercatat seperti perebutan benteng Belanda Duurstede, pertempuran di pantai Waisisil dan jasirah Hatawano, Ouw- Ullath, Jasirah Hitu di Pulau Ambon dan Seram Selatan. Perang Pattimura hanya dapat dihentikan dengan politik adu domba, tipu muslihat dan bumi hangus oleh Belanda.

Para tokoh pejuang akhirnya dapat ditangkap dan mengakhiri pengabdiannya di tiang gantungan pada tanggal 16 Desember 1817 di kota Ambon. Untuk jasa dan pengorbanannya itu, Kapitan Pattimura dikukuhkan sebagai “PAHLAWAN PERJUANGAN KEMERDEKAAN” oleh pemerintah Republik Indonesia.. Pahlawan Nasional Indonesia. Ketuhanan yang maha esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan kemerdekaan bagi seluruh rakyat indonesia.

Kunci Utama Keberhasilan Dengan Belajar

Kunci Utama Keberhasilan dengan Belajar - Keberhasilan tidak akan tercapai dengan mudah, tanpa adanya proses belajar, kerja keras, dan saling membantu. Belajar merupakan salah satu kunci pokok meraih sebuah keberhasilan.

Dalam hal ini belajar bukan semata mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi, tapi kita juga harus dituntut belajar menghargai orang lain, dan juga yang paling sulit adalah belajar menghargai diri sendiri. Karena bagaimana pun juga musuh terbesar dalam hidup adalah diri kita sendiri.

Jangan sampai kita kalah oleh diri kita sendiri. Sebagai mana telah diungkapkan dalam keterangan bahwa belajar adalah kewajiban seorang insan dari mulai lahir sampai akhir hayatnya. Manusia diciptakan dalam keadaan bersih. Jadi kalau tidak belajar menjaga kebersihan, maka sebersih apapun asal mula suatu benda, tidak akan bertahan lama kalau si pemilik tidak mampu mempelajari hal yang berhubungan dengan kebersihan.

Maka dari itu segala sesuatu harus dimulai dengan belajar. Tidak ada hal yang bisa kita perbuat tanpa dipelajari di awalnya. Keberhasilan yang kita capai tidak akan terlaksana kalau kita malas belajar. Jadi untuk meraih keberhasilan kunci utamanya adalah belajar dan terus belajar.
Advertise 620x90